CIPTA GRAFIKA

Aris Budiman, S.Pd Pengembangan Bisnis 02312541977

Artikel tugas Manajer Cabang
Pemasaran dan Penjualan
Indonesia - Manajer-manajer pemasaran dan penjualan merencanakan, mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan dan pemasaran dari suatu perusahaan atau organisasi, atau perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan pemasaran dan penjualan untuk perusahaan atau organisasi lainnya Inonesia
Tugas-tugas
• (a) Merencanakan dan mengorganisir program pemasaran dan penjualan khusus berdasarkan pada catatan penjualan dan penilaian pasar
• (b) Menentukan daftar harga, potongan harga dan bentuk pengiriman, anggaran belanja promosi penjualan, metode penjualan, insentif dan kampanye khusus
• (c) Menetapkan dan mengatur prosedur kerja dan administrasi yang terkait dengan kegiatan pemasaran dan penjualan
• (d) Memimpin dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dari staf pemasaran dan penjualan
• (e) Merencanakan dan mengatur cara-cara kerja setiap hari
• (f) Menetapkan anggaran belanja pengelolaan, mengawasi pengeluaran dan memastikan penggunaan sumber-sumber secara efisien
• (g) Mengawasi pemilihan, pelatihan dan kemampuan kerja staf
• (h) Mewakili perusahaan atau organisasi pada penjualan dan konvensi pemasaran, pameran perdagangan dan forum-forum lainnya

Langkah Kerja Seorang Manager, Manager Cabang, Koordinator




BAGAIMANA YANG HARUS DILAKUKAN MANAGER?
LANGKAH – LANGKAH KERJA MANAGER

METODE MANAGERIAL KARYAWAN
Bismillahirahmanirahim.
Artkel ini saya peroleh dari hrd Cipta

TENET I
PADA UMUMNYA
KARYAWAN MENDAMBAKAN BISA BEKERJA
DISEBUAH PERUSAHAAN YANG BONAFIDE
AKAN TETAPI IA MENDADAK BISA SAJA TIDAK BETAH JIKA ATASANNYA TIDAK BAIK

Kepuasan kerja karyawan sebagian besar tergantung dari kepiawaian sang manager.
People Keeper adalah metode atau cara yang paling meyakinkan bagi para manager untuk mengusung dirinya menuju puncak kesuksesan bersama karyawan-karyawannya. Bagaimana Anda bisa tahu seorang manager dikatakan berhasil menjadi people Keeper unggul atau tidak, tergantung kepada sebuah bukti KEBERHASILAN berupa karya nyata yang mereka hasilkan bersama anak buahnya.
Ukuran keberhasilannya ada 4 :
1. Moral ( sopan santun, tidak pernah berbohong
2. Produktifitas ( ulet, rajin dan banyak belajar )
3. Kualitas cinta ( kasih sayang ) dan
4. Kepuasan kerja ( bangga dengan profesi atau posisi yang diembannya )
Yang harus dilakukan oleh manager :
1. Pengawasan
2. Pendelegasian
3. Perencanaan
4. Budgeting
5. Instruksi
6. Pelatihan
7. Pujian / pemberian hadiah
8. Penjadwalan tugas dirumah
9. Menyelesaikan permasalahan
10. Disiplin dan
11. Memberikan feedback

10 HAL YANG DIINGINKAN PARA KARYAWAN TERHADAP MANAGERNYA
1. Ketulusan / Kejujuran
2. Memberi perhatian
3. Respek
4. Mau mendengarkan
5. Berkomunikasi
6. Memberikan kepercayaan
7. Memberikan penghargaan atau pujian
8. Fair
9. Bekerja secara teamwork dan
10. Bertindak tegas ( tidak pilih kasih )

Karyawan yang berpredikat sebagai top performer biasanya rela bekerja dengan atasan yang sudi memberikan penghargaan dan penilaian atas segala kontribusinya. Lalu bagaimana sang manager mengahadapi karyawan yang berpredikat sebagai poor performer ?
Karyawan yang berkinerja buruk, perlu diawasi karena bisa mempengaruhi karyawan yang berkinerja baik, bahkan bisa menularkan keburukannya kepada karyawan yang lain. Akan menjadi suatu kesalahan besar jika seorang manager mentolelir kesalahan yang mereka lakukan terlalu lama.

Sebagai Manager harus melakukan 4 intervensi :
1. Terjun ke lapangan dan selalu memperhatikan kinerja karyawan setiap hari.
2. Mencatat prestasi karyawan minimal sebulan sekali atau bila mana perlu 2 minggu sekali.
3. Melibatkan karyawan good performer untuk turut serta memberikan petimbangan atau penilaian. Jika karyawan yang berkinerja buruk bisa diselamatkan, sebaiknya tetap dipertahankan. Namun jika tidak, sebaiknya dipersilahkan mengundurkan diri dari perusahaan saja.
4. Melibatkan orang lain ( konsumen, teman dekat atau warga setempat ) untuk menilai kinerja karyawan.
Seorang People Keeper akan berhasil jika secara personal sudi melibatkan diri dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan dan bila diperlukan mau bekerja sama dengan karyawan yang berkinerja buruk sekalipun.Rahasia terciptanya hubungan mesra antar karyawan dengan atasan adalah bahwa atasan harus menghormati, mendengar keluhan, siap untuk didekati, membuka dua telinga lebar-lebar dan mempersempit kesempatan untuk selalu mau menang sendiri atau bersikap acuh terhadap karyawan. ( 2 telinga : 1 mulut )

TENET 2
MANAGER HARUS MAMPU MEMBANGUN
HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN KARYAWAN
1. Manager harus pandai bergaul dengan karyawannya dan tidak keberatan jika dihubungi kapan saja ( pagi, siang bahkan malam sekalipun ) baik via telpon, sms, atau ketemu langsung, dengan syarat karyawan membuat perjanjian sebelumnya.
2. Luangkan waktu untuk banyak mendengar keluhan karyawan atau mencatat kelebihan-kelebihan mereka. Manager harus mampu berkomunikasi menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat intelektual masing-masing karyawan. Manager harus bisa berbicara dengan hati ( talk with ) tak cukup bila hanya dengan omongan belaka ( talk at ).
3. Manager harus memperhatikan tingkat kepuasan kerja karyawan ditempat tugas, denga cara menanyakan jenis kegiatan sehari-hari diluar jam kerja. Sesekali harus menanyakan kesehatan anggota keluarga karyawan ( anak, istri, orang tua, adik, kakak dll ) , hobi, olah raga atau lagu kesukaannya.
4. Jangan menahan ( menghutang ) bila hendak memberikan pujian atau dukungan. Misalnya ketika karyawan telah 90% menyelesaikan suatu pekerjaan, lakukan pujian saat itu. Jangan menunggu hingga selesai 100%.
5. Buatlah karyawan merasa spesial atau senang. Buatlah Motto “
SUDAHKAH ANDA MEMBUAT SESEORANG SENANG HARI INI “ atau “
SUDAHKAH ANDA MEMBUAT SESEORANG MERASA SPESIAL HARI INI “
Keduanya harus dilakukan, tidak sekedar tulisan dipampang di setiap sudut ruang, melainkan harus terpatri dalam hati.
PEOPLE KEEPER adalah solusi jitu atau jalan positif bagi para manager untuk hidup bersama para bawahannya. Seorang people keeper harus siap mengatur diri untuk hidup bersama mereka. Siap memanage kehidupan dirinya untuk orang lain dan bukan memanage orang lain demi dirinya.
BE THE BEST BOSS :
1. Buatlah sederet penilaian teamwork yang jelas : baik - sedang - buruk - sangat buruk.
2. Bersikaplah selalu positif thinking
3. Berhati-hatilah dengan orang yang mencuri kebahagiaan Anda
4. Tidak mudah merasa seolah direndahkan oleh karyawan hanya gara-gara dekat dengan mereka yang berlevel paling rendah
5. Perhatikan ketika karyawan sedang didera tekanan ( dikejar deadline ) kunjungi mereka, belikan oleh-oleh berupa makanan atau minuman ala kadarnya.
6. Sering-sering mengobrol bersama bawahan ( bagunlah suasana keterbukaan ) melalui meeting atau bercanda di luar jam kerja ( olah raga, jalan-jalan, dll )
7. Perlakukan mereka sebagai partner yang setara
8. Dengarkan pembicaraan karyawan dan itu ternyata sangat perlu. Karena dengan menjadi pendengar setia, akan menjadi indikator adanya ketertarikan Anda atas pembicaraan mereka
PENTINGNYA STANDARD
Tanpa standard yang jelas seseorang akan membuat standar sendiri-sendiri.

MANAGER HARUS PAHAM BETUL DENGAN STANDARD YANG DI BERLAKUKAN DALAM PERUSAHAAN DAN HARUS BERANI MENJADI CONTOH TERLEBIH DAHULU

APLIKASI DELAPAN STANDARD TEAMWORK & KOMUNIKASI
Tujuan :
Dengan mengaplikasikan 8 standar teamwork & komunikasi, diharapkan seluruh karyawan mampu mengaplikasikan visi, misi perusahaan dengan baik
STANDAR TEAMWORK & KOMUNIKASI
1. PLANNING AND ORGANIZATION
Membuat rencana dengan metode smart
INDIKATOR : Semua karyawan mampu membuat rencana yang smart.
2. PROBLEM SOLVING
Mengidentifikasi masalah dan membuat langkah-langkah alternatif ( solving )
INDIKATOR: Kepercayaan diri meningkat.
3. TRUST
Memberi kepercayaan ( tugas ), dukungan, bimbingan dan arahan.
INDIKATOR : Timbul kekompakan dan kesolidan team
4. POSITIVE WORK CLIMATE
Membudayakan wajah selalu senyum melalui slogan humor atau iringan musik
Membudayakan tebar salam dan tegur sapa
INDIKATOR : Ceria
5. SOMEBODY / NOBODY / ANYBODY
Peduli melakukan sesuatu lebih awal dari orang lain ketika melihat sesuatu yang dipandang akan menimbulkan kerugian bagi semua orang.
INDIKATOR : Kepuasan, karena melakukan tindakan peduli
6. COOPERATION
Menentukan sasaran team
INDIKATOR : Pelimpahan wewenang
7. DIRECTION / GOALS
Menetapkan tujuan masing-masing team dengan mengetahui posisi awal. Membuat kesepakatan untuk menentukan goal
INDIKATOR : Semangat kerja karyawan tinggi
8. COMMITMENT
Membuat sangsi sosial dan administratif
INDIKATOR : Anggota merasa enggan keluar dari komitmen
9. DECISIVENESS
Membuat struktur organisasi yang jelas. Melatih kader
INDIKATOR :Tidak terjadi kerancuan ketika atasan tidak hadir.
Yang diperlukan oleh para manager untuk mengikat 8 standar Teamwork & Comunication :
Yang diperlukan manager adalah mengimplentasikan secara langsung dan memulai dari diri sendiri terlebih dahulu.
8 standar ini harus di pasang di setiap sudut dan harus ditekankan kepada seluruh anggota untuk melakukannya.
Mendiskusikannya kepada anggota melalui rapat atau pengarahan.
Anggota team harus didoktrin setiap hari dan terus menerus.
Pemahaman & pengaplikasian 8 Standar Teamwork & komunikasi
1. Planning & organization ( mampu melaksanakan semua tugas-tugasnya menggunakan metode SMART.
2. Problem solving ( mampu memecahkan masalah dengan langkah-langkah alternatif )
3. Positive work climate ( Mampu bersikap selalu ceria )
4. Open communication ( memenuhi undangan rapat, pandai membangun komunikasi dg seluruh karyawan)
5. Direction / goals ( Membuat kesepakatan untuk menentukan goal. Artinya peduli mengukur kemampuan sendiri dan berusaha merubah menjadi lebih baik menggunakan goal )
6. Integrity / honesty ( Tulus untuk tidak pernah mengeluh. Ramah ketika menjawab sapaan orang atau menerima telpon. Jujur ketika berjanji atau amanat menyimpan barang milik konsumen yang ketinggalan. Ikhlas untuk tidak keberatan menuruti permintaan orang lain
7. Somebody / Nobody / Everybody ( peduli melakukan sesuatu lebih awal dari orang lain terutama terhadap hal-hal yang disinyalir bakal menimbulkan dampak negatif )
8. Trust ( mampu dengan sepenuh hati memberikan kepercayaan, dukungan dan amanah kepada orang lain.)
People keeper adalah THE ONLY ONE WAY satu cara terbaik untuk hidup dengan orang lain
Manager harus mampu menjadi model.
People keeper tidak boleh menyesali masa lalu yang kurang menyenangkan akan tetapi memulai dari sekarang. Lakukan perbaikan 1% saja dalam sehari, tidak perlu sampai hari yang ke 100, cukup sampai hari yang ke 70 saja.
Moto : “ Karakter seorang raja akan tampak dari kerajaannya “.

Menyuap untuk mensukseskan Maksud, Dosakah?



Hukum Menyuap Dan Menerimanya
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan 1: Apakah hukumnya risywah (suap) itu?
Jawaban 1: Suap hukumnya haram dengan nash dan ijma' (konsensus). Suap yang diberikan kepada hakim (di pengadilan) dan lainnya untuk berpaling dari kebenaran dan memutuskan untuk menyuap untuk memenuhi hawa nafsunya. Diriwayatkan dalam hadits shahih dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau :'Mengutuk penyuap dan yang menerima." Dan diriwayatkan pula bahwa beliau: Mengutuk ra`isy", yaitu perantara di antara keduanya. Dan tidak diragukan lagi bahwa ia berdosa dan pantas mendapatkan celaan, aib dan siksaan, karena ia menolong terhadap perbuatan dosa dan melanggar larangan, firman Allah SWT:
Yang artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. al-Maidah:2)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah – Kitab Dakwah 1/156.

Pertanyaan 2: Saya bekerja bersama seorang pedagang yang tidak menjalankan pekerjaan kecuali dengan risywah (suap). Saya bertugas mengurusi keuangan dan mengawasi pekerjaan, dan saya mengambil gajih atas hal itu. Apakah saya berdosa bekerja bersamanya atau tidak?
Jawaban 2: Pertama, harus anda ketahui bahwa risyawah (suap) yang diharamkan adalah yang seseorang sampai dengannya kepada yang batil, seperti ia menyuap hakim agar terbebas dari hukuman, atau menyuap pegawai untuk memberi ijin kepadanya terhadap pekerjaan yang tidak diijinkan oleh negara atau yang semisal demikian itu, ini hukumnya haram.
Adapun suap yang seseorang sampai dengannya kepada haknya, seperti ia tidak bisa sampai kepada haknya kecuali dengan sedikit harta, maka sesungguhnya ini haram terhadap yang mengambil bukan terhadap yang memberi, karena yang memberi hanya memberi untuk mendapatkan haknya. Namun yang mengambil suap itulah yang berdosa, karena ia mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Dalam kesempatan ini saya memberikan peringatan dari perbuatan hina dan diharamkan secara syara' ini, yang tidak diridhai akal sehat. Sebagian orang –semoga Allah SWT memberi hidayah kepada mereka- agar tidak bisa melaksanakan kewajiban mereka berupa hak-hak manusia dalam memudahkan urusan mereka kecuali dengan memberikan sebagian harta untuk mereka. Hal ini hukumnya haram atas mereka, pengkhianatan terhadap negara dan amanah, memakan harta dengan cara yang batil dan menganiaya saudara mereka. Hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah SWT dan melaksanakan amanah yang mereka pikul.
Adapun bekerja bersama pedagang yang melakukan tindakan suap ini maka sesungguhnya ia terbangun atas yang telah kami sebutkan. Bekerja bersama pedagang ini adalah haram, karena bekerja di sisi pelaku haram adalah menolong dia melakukan perbuatan haramnya. Menolong terhadap perbuatan haram berarti ikut serta bersama pelaku terhadap dosa. Anda harus memperhatikan, apabila orang ini memberikan harta untuk mendapatkan hak yang memang miliknya, maka anda tidak berdosa dan tidak mengapa tetap bekerja di sisinya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin – Fatwa-fatwa untuk pegawai dan karyawan. Hal 16-18.

Berubah menjadi yang terbaik



Mari Berubah…….. menjadi lebih baik 2011
Tahapan Proses Perubahan Sosial
Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap barurutan : (1) invensi yaitu proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan, (2) difusi, ialah proses di mans ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam Sistem sosial, dan (3) konsekwensi yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem social sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunysi akibat. Karena itu perubahan sosial adalah akibat komunikasi sosial.
Beberapa pengamat terutama ahli anthropologi memerinci dua tahap tambahan dalam urutan proses di atas. Salah satunya ialah pengembangan inovasi yang terjadi telah invensi sebelum terjadi difusi. Yang dimaksud ialah proses terbentuknya ide baru dari suatu bentuk hingga menjadi suatu bentuk yang memenuhi kebutuhan audiens penerima yang menghendaki. Kami tidak memaaukkan tahap ini karena ia tidak selalu ada. Misalnya, jika inovasi itu dalam bentuk yang siap pakai. Tahap terakhir yang terjadi setelah konsekwensi, adalah menyusutnya inovasi, ini menjadi bagian dari konsekwensi.
Yang memicu terjadinya perubahan dan sebaliknya perubahan sosial dapat juga terhambat kejadiannya selagi ada faktor yang menghambat perkembangannya. Faktor pendorong perubahan sosial meliputi kontak dengan kebudayaan lain, sistem masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen serta masyarakat yang berorientasi ke masa depan. Faktor penghambat antara lain sistem masyarakat yang tertutup, vested interest, prasangka terhadap hal yang baru serta adat yang berlaku.
Perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam perubahan cepat dan lambat, perubahan kecil dan besar serta perubahan direncanakan dan tidak direncanakan. Tidak ada satu perubahan yang tidak meninggalkan dampak pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan tersebut. Bahkan suatu penemuan teknologi baru dapat mempengaruhi unsur-unsur budaya lainnya. Dampak dari perubahan sosial antara lain meliputi disorganisasi dan reorganisasi sosial, teknologi serta cultural.

Karakter Pendidikan Islam Generasi Penerus



Segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul termulia, kepada keluarga dan para sahabatnya.
Seringkali orang mengatakan: “Negara ini adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada seorangpun yang berpikir mengintervensi negara tersebut atau menganeksasinya karena kedigdayaan dan keperkasaannya” .
Dan elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah sendi yang menjadipusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat.
Dari titik tolak ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air.
Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat “umat terbaik”, sebagaimana dinyatakan Allah ‘Azza Wa lalla dalam firman-Nya:

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dariyang munkar… “. (Surah Ali Imran : 110).
Dan agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam :
“Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang makan berkerumun disekitar nampan.”. Ada seorang yang bertanya: “Apakah karena kita berjumlah sedikit pada masa itu?” Jawab beliau: “Bahkan kalian pada masa itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah niscaya mencabut dari hati musuh kalian rasa takut kepada kalian, dan menanamkan rasa kelemahan dalam dada kalian”. Seorang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah maksud kelemahan itu?” Jawab beliau: “Yaitu cinta kepada dunia dan enggan mati”.

PERANAN KELUARGA DALAM ISLAM
Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karerena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah sudahnya.
Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.
Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini. Maka mereka pun tak segan-segan dalam upaya menghancurkan dan merobohkannya. Mereka mengerahkan segala usaha ntuk mencapai tujuan itu. Sarana yang mereka pergunakan antara lain:

1. Merusak wanita muslimah dan mempropagandakan kepadanya agar meninggallkan tugasnya yang utama dalam menjaga keluarga dan mempersiapkan generasi.

2. Merusak generasi muda dengan upaya mendidik mereka di tempat-tempat pengasuhan yang jauh dari keluarga, agar mudah dirusak nantinya.

3. Merusak masyarakat dengan menyebarkan kerusakan dan kehancuran, sehingga keluarga, individu dan masyarakat seluruhnya dapat dihancurkan.

Sebelum ini, para ulama umat Islam telah menyadari pentingya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.”

TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Banyak penulis dan peneliti membicarakan tentang tujuan pendidikan individu muslim. Mereka berbicara panjang lebar dan terinci dalam bidang ini, hal yang tentu saja bermanfaat. Apa yang mereka katakan kami ringkaskan sebagai berikut:
” Nyatalah bahwa pendidikan individu dalam islam mempunyai tujuan yang jelas dan tertentu, yaitu: menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum dan haji; tetapi setiap karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata merupakan ibadah.” (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Mu’atstsirat as Salbiyah fi Tarbiyati at Thiflil Muslim wa Thuruq ‘Ilajiha, hal. 76.

MEMPERHATIKAN ANAK SEBELUM LAHIR
Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih isteri yang shalelhah, Rasulullah SAW memberikan nasehat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda :
” Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi” (HR.Al-Bukhari dan Muslim)
Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda :
“Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacayaterjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar”
Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita:
“Jika seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: “Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami”. Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, niscaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya”.

MEMPERHATIKAN ANAK KETIKA DALAM KANDUNGAN
Setiap muslim akan merasa kagum dengan kebesaran Islam. Islam adalah agama kasih sayang dan kebajikan. Sebagaimana Islam memberikan perhatian kepada anak sebelum kejadiannya, seperti dikemukakan tadi, Islam pun memberikan perhatian besar kepada anak ketika masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Islam mensyariatkan kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk kepentingan janin yang dikandungnya. Sabda Rasulullah :
“Sesungguhnya Allah membebaskan separuh shalat bagi orang yang bepergian, dan (membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita hamil” (Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa’i. Kata Al Albani dalam Takhrij al Misykat: “Isnad hadits inijayyid’ )
Sang ibu hendaklah berdo’a untuk bayinya dan memohon kepada Allah agar dijadikan anak yang shaleh dan baik, bermanfaat bagi kedua orangtua dan seluruh kaum muslimin. Karena termasuk do’a yang dikabulkan adalah do’a orangtua untuk anaknya.
MEMPERHATIKAN ANAK SETELAH LAHIR
Setelah kelahiran anak, dianjurkan bagi orangtua atau wali dan orang di sekitamya melakukan hal-hal berikut:

1. Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
Begitu melahirkan, sampaikanlah kabar gembira ini kepada keluarga dan sanak famili, sehingga semua akan bersuka cita dengan berita gembira ini. Firman Allah ‘Azza Wa Jalla tentang kisah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam bersama malaikat:
“Dan isterinya berdiri (di balik tirai lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari lshaq (akan lahir puteranya) Ya ‘qub. ” (Surah Hud : 71).
Dan firman Allah tentang kisah Nabi Zakariya ‘Alaihissalam:
“Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu ) Yahya ” (Ali Imran: 39).
Adapun tahni’ah (ucapan selamat), tidak ada nash khusus dari Rasul dalam hal ini, kecuali apa yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam apabila dihadapkan kepada beliau anak-anak bayi, maka beliau mendo’akan keberkahan bagi mereka dan mengolesi langit-langit mulutnya (dengan korma atau madu )” ( Hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud).
Abu Bakar bin Al Mundzir menuturkan: Diriwayatkan kepada kami dari Hasan Basri, bahwa seorang laki-laki datang kepadanya sedang ketika itu ada orang yang baru saja mendapat kelahiran anaknya. Orang tadi berkata: Penunggang kuda menyampaikan selamat kepadamu. Hasan pun berkata: Dari mana kau tahu apakah dia penunggang kuda atau himar? Maka orang itu bertanya: Lain apa yang mesti kita ucapkan. Katanya: Ucapkanlah:
“Semoga berkah bagimu dalam anak, yang diberikan kepadamu, Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dikaruniai kebaikannya, dan dia mencapai kedewasaannya” ( Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Tuhfatul fi Ahkamil Maulud.)

2. Menyerukan adzan di telinga bayi.
Abu Rafi’ Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan:
“Aku melihat Rasulullah memperdengarkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan Fatimah” ( Hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi.
Hikmahnya, Wallahu A’lam, supaya adzan yang berisi pengagungan Allah dan dua kalimat syahadat itu merupakan suara yang pertama kali masuk ke telinga bayi. Juga sebagai perisai bagi anak, karena adzan berpengaruh untuk mengusir dan menjauhkan syaitan dari bayi yang baru lahir, yang ia senantiasa berupaya untuk mengganggu dan mencelakakannya. Ini sesuai dengan pemyataan hadits:
” Jika diserukan adzan untuk shalat, syaitan lari terbirit-birit dengan mengeluarkan kentut sampai tidak mendengar seruan adzan” (Ibid)

3. Tahnik (Mengolesi langit-langit mulut).
Termasuk sunnah yang seyogianya dilakukan pada saat menerima kelahiran bayi adalah tahnik, yaitu melembutkan sebutir korma dengan dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu dioleskan di langit-langit mulut bayi. Caranya,dengan menaruh sebagian korma yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika tidak ada korma, maka diolesi dengan sesuatu yang manis (seperti madu atau gula). Abu Musa menuturkan:
“Ketika aku dikaruniai seorang anak laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, mentahniknya dengan korma dan mendo’akan keberkahan baginya, kemudian menyerahkan kepadaku”.
Tahnik mempunyai pengaruh kesehatan sebagaimana dikatakan para dokter. Dr. Faruq Masahil dalam tulisan beliau yang dimuat majalah Al Ummah, Qatar, edisi 50, menyebutkan: “Tahnik dengan ukuran apapun merupakan mu’jizat Nabi dalam bidang kedokteran selama empat belas abad, agar umat manusia mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para dokter telah membuktikan bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, kalau terjadi salah satu dari dua hal:
a. Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan).
b. Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya.”‘

4. Memberi nama.
Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang baik. Diriwayatkan dari Wahb Al Khats’ami bahwa Rasulullah bersabda:
” Pakailah nama nabi-nabi, dan nama yang amat disukai Allah Ta’ala yaitu Abdullah dan Abdurrahman, sedang nama yang paling manis yaitu Harits dan Hammam, dan nama yang sangat jelek yaitu Harb dan Murrah” ( HR.Abu Daud An Nasa’i)
Pemberian nama merupakan hak bapak.Tetapi boleh baginya menyerahkan hal itu kepada ibu. Boleh juga diserahkan kepada kakek, nenek,atau selain mereka.
Rasulullah merasa optimis dengan nama-nama yang baik. Disebutkan Ibnul Qayim dalam Tuhfaful Wadttd bi Ahkami Maulud, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam tatkala melihat Suhail bin Amr datang pada hari Perjanjian Hudaibiyah beliau bersabda: “Semoga mudah urusanmu”
Dalam suatu perjalanan beliau mendapatkan dua buah gunung, lain beliau bertanya tentang namanya. Ketika diberitahu namanya Makhez dan Fadhih, beliaupun berbelok arah dan tidak melaluinya.( Ibnu Qayim Al Jauziyah, Tuhfatul Wadud, hal. 41.)
Termasuk tuntunan Nabi mengganti nama yang jelek dengan nama yang baik. Beliau pernah mengganti nama seseorang ‘Ashiyah dengan Jamilah, Ashram dengan Zur’ah. Disebutkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan :”Nabi mengganti nama ‘Ashi, ‘Aziz, Ghaflah, Syaithan, Al Hakam dan Ghurab. Beliau mengganti nama Syihab dengan Hisyam, Harb dengan Aslam, Al Mudhtaji’ dengan Al Munba’its, Tanah Qafrah (Tandus) dengan Khudrah (Hijau), Kampung Dhalalah (Kesesatan) dengan Kampung Hidayah (Petunjuk), dan Banu Zanyah (Anak keturunan haram) dengan Banu Rasydah (Anak keturunan balk).” (Ibid)

5. Aqiqah.
Yaitu kambing yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuh dari kelahirannya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Salman bin Ammar Adh Dhabbi, katanya: Rasulullah bersabda:
“Setiap anak membawa aqiqah, maka sembelihlah untuknya dan jauhkanlah gangguan darinya” (HR. Al Bukhari.)
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha,bahwaRasulullah bersabda:
“Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding, sedang untuk anak perempuan seekor kambing” (HR. Ahmad dan Turmudzi).
Aqiqah merupakah sunnah yang dianjurkan. Demikian menurut pendapat yang kuat dari para ulama. Adapun waktu penyembelihannya yaitu hari ketujuh dari kelahiran. Namun, jika tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh boleh dilaksanakan kapan saja, Wallahu A’lam.
Ketentuan kambing yang bisa untuk aqiqah sama dengan yang ditentukan untuk kurban. Dari jenis domba berumur tidak kurang dari 6 bulan, sedang dari jenis kambing kacang berumur tidak kurang dari 1 tahun, dan harus bebas dari cacat.

6. Mencukur rambut bayi dan bersedekah perak seberat timbangannya.
Hal ini mempunyai banyak faedah, antara lain: mencukur rambut bayi dapat memperkuat kepala, membuka pori-pori di samping memperkuat indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. (Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyatul Auladfil Islam, juz 1.)
Bersedekah perak seberat timbangan rambutnya pun mempunyai faedah yang jelas.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad, dari bapaknya, katanya:
“Fatimah Radhiyalllahu ‘anha menimbang rambut Hasan, Husein, Zainab dan Ummu Kaltsum; lalu ia mengeluarkan sedekah berupa perak seberat timbangannya (HR. Imam Malik dalam Al Muwaththa’)

7. Khitan.
Yaitu memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak laki-laki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak perempuan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah bersabda:
“Fitrah itu lima: khitan, mencukur rambut kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak” (HR. Al-bukhari, Muslim)
Khitan wajib hukumnya bagi kaum pria, dan rnustahab (dianjurkar) bagi kaum wanita.WallahuA’lam.

Inilah beberapa etika terpenting yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh orangtua atau pada saat-saat pertama dari kelahiran anak.
Namun, di sana ada beberapa kesalahan yang terjadi pada saat menunggu kedatangannya Secara singkat, antara lain:

A. Membacakan ayat tertentu dari Al Qur’an untuk wanita yang akan melahirkan; atau menulisnya lalu dikalungkan pada wanita, atau menulisnya lalu dihapus dengan air dan diminumkan kepada wanita itu atau dibasuhkan pada perut danfarji (kemaluan)nya agar dimudahkan dalam melahirkan. ltu semua adalah batil, tidak ada dasamya yang shahih dari Rasulullah, Akan tetapi bagi wanita yang sedang menahan rasa sakit karena melahirkan wajib berserah diri kepada Allah agar diringankan dari rasa sakit dan dibebaskan dari kesulitannya Dan ini tidak bertentangan dengan ruqyah yang disyariatkan.

B. Menyambut gembira dan merasa senang dengan kelahiran anak laki-laki, bukan anak perempuan.
Hal ini termasuk adat Jahiliyah yang dimusuhi Islam. Firman Allah yang berkenaan dengan mereka:
“Apabila seseorang dari merea diberi kabar dengan (kelahiran) anak, perempuan, hitamlah (merah padamlah) matanya, dan dia sangat marah; ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan padanya. Apakah dia akan memeliharannya dengan menanggumg kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang telah mereka lakukan itu”(Surah An Nahl : 58-59).
Mungkin ada sebagian orang bodoh yang bersikap berlebihan dalam hal ini dan memarahi isterinya karena tidak melahirkan kecuali anak perempuan. Mungkin pula menceraikan isterinya karena hal itu, padahal kalau dia menggunakan akalnya, semuanya berada di tangan Allah ‘Azza wa lalla. Dialah yang memberi dan menolak. Firman-Nya:
Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki atau Dia menganugerahkan kepada siapa yang dia kehendaki-Nya, dan dia menjadikan Mandul siapa yang Dia kehendaki…” (Surah Asy Syura :49-50).
Semoga Allah memberikan petunjukkepada seluruh kaum Muslimin.

C. Menamai anak dengan nama yang tidak pantas.Misalnya, nama yang bermakna jelek, atau nama orang-orang yang menyimpang seperti penyanyi atau tokoh kafir. Padahal menamai anak dengan nama yang baik merupakan hak anak yang wajib atas walinya.
Termasuk kesalahan yang berkaitan dengan pemberian nama, yaitu ditangguhkan sampai setelah seminggu.

D. Tidak menyembelih aqiqah untuk anak padahal mampu melakukannya. Aqiqah merupakan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam, dan mengikuti tuntunan beliau adalah sumber segala kebaikan.

E. Tidak menetapi jumlah bilangan yang ditentukan untuk aqiqah. Ada yang mengundang untuk acara aqiqah semua kenalannya dengan menyembelih 20 ekor kambing, ini merupakan tindakan berlebihan yang tidak disyariatkan. Ada pula yang kurang dari jumlah bilangan yang ditentukan, dengan menyembelih hanya seekor kambing untuk anak iaki-laki, inipun menyalahi yang disyariatkan. Maka hendaklah kita menetapi sunnah Rasul Shallallahu ‘alaihi wasalam tanpa menambah ataupun mengurangi.

F. Menunda khitan setelah akil baligh.Tradisi ini dulu terjadi pada beberapa suku, seorang anak dikhitan sebelum kawin dengan cara yang biadab di hadapan orang banyak.
Itulah sebagian kesalahan, dan masih banyak lainnya. Semoga cukup bagi kita dengan menyebutkan etika dan tata cara yang dituntunkan ketika menerima kelahiran anak. Karena apapun yang bertentangan dengan hal-hal tersebut, termasuk kesalahan yang tidak disyariatkan. (Disarikan dari kitab Adab Istiqbal al Maulud fil Islam, oleh ustadz Yusuf Abdullah al Arifi)

MEMPERHATIKAN ANAK PADA USIA ENAM TAHUN PERTAMA
Periode pertama dalam kehidupan anak (usia enam tahun pertama) merupakan periode yang amat kritis dan paling penting. Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periede ini, nanti akan tampak pengaruh-pengaruhnya dengannyata pada kepribadiannya ketika menjadi dewasa. (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Muatstsirat as Salbiyah.)
Karena itu, para pendidik perlu memberikan banyak perhatian pada pendidikan anak dalam periode ini.
Aspek-aspek yang wajib diperhatikan oleh kedua orangtua dapat kami ringkaskan sebagai berikut:

1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua, terutama ibu.
Ini perlu sekali, agar anak belajar mencintai orang lain. Jika anak tidak merasakan cintakasih ini,maka akan tumbuh mencintai dirinya sendiri saja dan membenci orang disekitamya. “Seorang ibu yang muslimah harus menyadari bahwa tidak ada suatu apapun yang mesti menghalanginya untuk memberikan kepada anak kebutuhan alaminya berupa kasih sayang dan perlindungan. Dia akan merusak seluruh eksistensi anak, jika tidak memberikan haknya dalam perasaan-perasaan ini, yang dikaruniakan Allah dengan rahmat dan hikmah-Nya dalam diri ibu, yang memancar dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhan anak.” (Muhammad Quthub,Manhaiut Tarbiyah Al Islamiyah, juz 2.)
Maka sang ibu hendaklah senantiasa memperhatikan hal ini dan tidak sibuk dengan kegiatan karir di luar rumah, perselisihan dengan suami atau kesibukan lainnya.

2. Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya.
Kami kira, ini bukan sesuatu yang tidak mungkin. Telah terbukti bahwa membiasakan anak untuk menyusu dan buang hajat pada waktu-waktu tertentu dan tetap, sesuatu yang mungkin meskipun melalui usaha yang berulang kali sehingga motorik tubuh akan terbiasa dan terlatih dengan hal ini.
Kedisiplinan akan tumbuh dan bertambah sesuai dengan pertumbuhan anak, sehingga mampu untuk mengontrol tuntutan dan kebutuhannya pada masa mendatang.

3. Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya.
Yaitu dengan menetapi manhaj Islam dalam perilaku mereka secara umum dan dalam pergaulannya dengan anak secara khusus. Jangan mengira karena anak masih kecil dan tidak mengerti apa yang tejadi di sekitarnya, sehingga kedua orangtua melakukan tindakan-tindakan yang salah di hadapannya. Ini mempunyai pengaruh yang besar sekali pada pribadi anak. “Karena kemampuan anak untuk menangkap, dengan sadar atau tidak, adalah besar sekali. Terkadang melebihi apa yang kita duga. Sementara kita melihatnya sebagai makhluk kecil yang tidak tahu dan tidak mengerti. Memang, sekalipun ia tidak mengetahui apa yang dilihatnya, itu semua berpengaruh baginya. Sebab, di sana ada dua alat yang sangat peka sekali dalam diri anak yaitu alat penangkap dan alat peniru, meski kesadarannya mungkin terlambat sedikit atau banyak.
Akan tetapi hal ini tidak dapat merubah sesuatu sedikitpun. Anak akan menangkap secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran puma, dan akan meniru secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran purna, segala yang dilihat atau didengar di sekitamya.” (Ibid.)

4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya.
Antara lain: (Silahkan lihat Ahmad Iuuddin Al Bayanuni,MinhajAt TarbiyahAsh Shalihah.)

” Dibiasakan mengambil, memberi, makan dan minum dengan tangan kanan. Jika makan dengan tangan kiri, diperingatkan dan dipindahkan makanannya ke tangan kanannya secara halus.

” Dibiasakan mendahulukan bagian kanan dalam berpakaian. Ketika mengenakan kain, baju, atau lainnya memulai dari kanan; dan ketika melepas pakaiannya memulai dari kiri.

” Dilarang tidur tertelungkup dandibiasakan ·tidur dengan miring ke kanan.

” Dihindarkan tidak memakai pakaian atau celana yang pendek, agar anak tumbuh dengan kesadaran menutup aurat dan malu membukanya.

” Dicegah menghisap jari dan menggigit kukunya.

” Dibiasakan sederhana dalam makan dan minum, dan dijauhkan dari sikap rakus.

” Dilarang bermain dengan hidungnya.

” Dibiasakan membaca Bismillah ketika hendak makan.

” Dibiasakan untuk mengambil makanan yang terdekat dan tidak memulai makan sebelum orang lain.

” Tidak memandang dengan tajam kepada makanan maupun kepada orang yang makan.

” Dibiasakan tidak makan dengan tergesa-gesa dan supaya mengunyah makanan dengan baik.

” Dibiasakan memakan makanan yang ada dan tidak mengingini yang tidak ada.

” Dibiasakan kebersihan mulut denganmenggunakan siwak atau sikat gigi setelah makan, sebelum tidur, dan sehabis bangun tidur.

” Dididik untuk mendahulukan orang lain dalam makanan atau permainan yang disenangi, dengan dibiasakan agar menghormati saudara-saudaranya, sanak familinya yang masih kecil, dan anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu makanan atau permainan.

” Dibiasakan mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengulanginya berkali-kali setiap hari.

” Dibiasakan membaca “AZhamdulillah” jika bersin, dan mengatakan

“Yarhamukallah” kepada orang yang bersin jika membaca “Alhamdulillah”.

” Supaya menahan mulut dan menutupnya jika menguap, dan jangan sampai bersuara.

” Dibiasakan berterima kasih jika mendapat suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit.

” Tidak memanggil ibu dan bapak dengan namanya, tetapi dibiasakan memanggil dengan kata-kata: Ummi (Ibu), dan Abi (Bapak).

” Ketika berjalan jangan mendahului kedua orangtua atau siapa yang lebih tua darinya, dan tidak memasuki tempat lebih dahulu dari keduanya untuk menghormati mereka.

” Dibiasakan bejalan kaki pada trotoar, bukan di tengah jalan.

” Tidak membuang sampah dijalanan, bahkan menjauhkan kotoran darinya.
” Mengucapkan salam dengan sopan kepada orang yang dijumpainya dengan mengatakan “Assalamu ‘Alaikum” serta membalas salam orang yang mengucapkannya.

” Diajari kata-kata yang benar dan dibiasakan dengan bahasa yang baik.

” Dibiasakan menuruti perintah orangtua atau siapa saja yang lebih besar darinya, jika disuruh sesuatu yang diperbolehkan.

” Bila membantah diperingatkan supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela, jika memungkinkan. Tapi kalau tidak, dipaksa untuk menerima kebenaran, karena hal ini lebih baik daripada tetap membantah dan membandel.

” Hendaknya kedua orangtua mengucapkan terima kasih kepada anak jika menuruti perintah dan menjauhi larangan. Bisa juga sekali-kali memberikan hadiah yang disenangi berupa makanan, mainan atau diajak jalan-jalan.

” Tidak dilarang bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir dan permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan bajunya kotor. Karena permainan pada periode ini penting sekali untuk pembentukan jasmani dan akal anak.

” Ditanamkan kepada anak agar senang pada alat permainan yang dibolehkan seperti bola, mobil-mobilan, miniatur pesawat terbang, dan lain-lainnya. Dan ditanamkan kepadanya agar membenci alat permainan yang mempunyai bentuk terlarang seperti manusia dan hewan.

” Dibiasakan menghormati milik orang lain, dengan tidak mengambil permainan ataupun makanan orang lain, sekalipun permainan atau makanan saudaranya sendiri.